Ademos dan Yayasan Mannah Berbagi Makanan dan Masker
- mannahid
- 21 September 2023
Masyarakat telah mengalami dampak yang sangat besar dari pandemi COVID-19. Sampai saat ini, Ademos dan Yayasan Mannah membagikan ribuan paket sembako dan masker kepada warga di seluruh Kabupaten Bojonegoro.
Karena pembatasan fisik aktivitas sosial secara tidak langsung mempengaruhi ekonomi masyarakat, bukan hanya masyarakat perkotaan tetapi juga masyarakat pedesaan.
Tidak diragukan lagi, penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan upaya yang serius selain memutus rantai penyebaran virus. Penanganan yang efektif akan mencapai hasil yang lebih baik jika dilakukan secara bergotong-royong dan bersolidaritas, bukan hanya oleh gugus tugas tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat, agar dampak pandemi dapat diredam secara bertahap.
Menurut Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, kunci pengendalian COVID-19 adalah kedisiplinan dan gotong royong dari seluruh masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan.
M. Kundori, Ketua Ademos, menyatakan, “Untuk mewujudkan hal ini, Ademos bersama Yayasan Mannah membantu mendistribusikan 5.000 paket sembako bantuan dari solidaritas warga Jakarta. Selain paket sembako, Ademos bersama Yayasan Mannah memberikan 10.000 masker non medis kepada masyarakat di Bojonegoro.”
Dia menyatakan bahwa 5.000 paket sembako dan 10.000 masker non-medis telah dibagikan kepada penduduk di wilayah barat Bojonegoro, termasuk desa-desa di Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Ngambon, Kecamatan Gayam, Kecamatan Ngasem, Kecamatan Padangan, Kecamatan Ngraho, Kecamatan Margomulyo, dan beberapa panti asuhan di sekitarnya.
Dia menyatakan bahwa pendistribusian masker harus difokuskan pada pusat keramaian yang sulit dihindari, seperti pasar tradisional dan pintu masuk perbatasan barat Kabupaten Bojonegoro.
Ditambahkan bahwa pembagian masker telah dimulai sejak awal puasa dan tujuan kami adalah untuk membagikan semua bantuan seminggu sebelum lebaran. Untuk mencapai tujuan ini, Ademos dan Yayasan Mannah bekerja sama dengan pemerintah desa, kecamatan, dan organisasi lokal lainnya.
Dhor menyimpulkan, “Upaya itu dilakukan agar tidak ada penerima bantuan yang tumpang tindih dan bantuan diberikan secara merata dan tepat sasaran.”
